𧨠Kesalahan Fatal dalam Investasi Properti Sewa (Dan Cara Menghindarinya)
π Ringkasan
Investasi properti sewa itu keliatannya menggiurkan: beli rumah → disewain → cuan tiap bulan. Tapi realitanya? Banyak investor pemula yang kejebak jebakan Batman — dari kontrak ilegal sampai penyewa toxic. Artikel ini bakal jadi perisai lo. Kita bahas jebakan paling umum dan cara selamatnya biar cuan properti lo gak kejeblos ke jurang kerugian.
π§ 1. Harapan vs Realita: Jangan Halusinasi Cuan
Gak sedikit yang beli properti sewa dengan mindset,
“Sebulan dapat 3 juta, 12 bulan udah bisa DP mobil.”
Slow, bro.
Realita:
-
Properti bisa kosong 1–2 bulan
-
Ada biaya perbaikan tak terduga
-
Ada penyewa yang nunggak atau malah kabur
Tipsnya? Rancang ekspektasi yang realistis. Targetin cuan bersih setelah biaya operasional. Bukan ngarep kaya dalam semalam.
π 2. Gak Ngerti Hukum Properti? Lo Bisa Kena Batunya
Setiap pemilik properti punya kewajiban hukum, dari level kota sampai nasional.
Contoh regulasi yang harus lo pahami:
-
Batas maksimal kenaikan sewa tahunan
-
Proses pengosongan unit secara hukum
-
Hak penyewa atas properti (terutama di kota besar)
π§Ύ 3. Kontrak Sewa Asal Jadi? Bisa Jadi Masalah Hukum
Kontrak sewa adalah senjata utama lo.
Kesalahan umum:
-
Nggak jelas durasi sewa
-
Gak ada pasal soal keterlambatan bayar
-
Gak dicantumin siapa tanggung jawab maintenance
-
Ada AC = tulis jelas siapa tanggung jawab maintenance
-
Rumah disewakan fully furnished? Harus ada lampiran daftar barang.
π§± 4. Beli Properti Tanpa Cek Bangunan = Masuk Neraka Perawatan
Serius bro, beli properti tanpa inspeksi itu nekat.
Masalah yang sering muncul:
-
Saluran air rusak
-
Atap bocor parah
-
Instalasi listrik gak standar
-
Sewa jasa inspeksi properti sebelum beli
-
Cek legalitas bangunan + status tanah
Bayar Rp 500 ribu ke tukang inspektor lebih murah dari renovasi atap Rp 20 juta.
π 5. Gak Seleksi Penyewa = Mengundang Masalah
-
Bayar tepat waktu
-
Rawat properti lo
-
Gak bikin masalah sama tetangga
Langkah seleksi:
-
Cek KTP dan NPWP
-
Minta slip gaji atau bukti penghasilan
-
Cek media sosial (serius, ini insight bro!)
-
Telepon referensi dari tempat kerja/kontrakan sebelumnya
Kadang lebih baik properti kosong sebulan daripada diisi penyewa toxic setahun.
π§π§ 6. Jalan Sendiri Tanpa Jaringan? Berat Bro
Investasi properti itu bukan solo run. Gabung ke komunitas:
-
Asosiasi landlord lokal
-
Grup Telegram/Facebook penyewa & pemilik
-
Forum investasi properti
Lo bisa dapet akses ke:
-
Tukang terpercaya
-
Agen properti dengan listing bagus
-
Update regulasi daerah
π‘️ 7. Gak Punya Asuransi Properti = Bunuh Diri Finansial
Satu kebakaran kecil atau kerusakan struktur besar, bisa bikin tabungan lo ambyar.
Jenis asuransi penting:
-
Asuransi bangunan
-
Asuransi tanggung gugat (liability) – penting banget kalau penyewa cedera di properti lo
Lo gak akan merasa butuh… sampai lo benar-benar butuh. So, prepare now.
πΈ 8. Dana Darurat = Oksigen Properti Lo
Pikir gini: kalau AC rusak dan lo gak punya dana cadangan, lo mau paksa penyewa tidur pakai kipas?
Dana darurat ini penting banget buat:
-
Perbaikan mendadak
-
Masa properti kosong
-
Cicilan tetap jalan walau gak ada penyewa
Tips Simpel:
-
Sisihkan 10–20% dari total pemasukan sewa
-
Simpan di rekening terpisah
-
Jangan colek-colek kecuali keadaan darurat
π§ Kesimpulan
Investasi properti sewa itu bisa jadi aset luar biasa, asal lo tahu jebakan-jebakan umumnya. Jangan cuma ngarep cuan, tapi gak siap mental dan strategi.